Aplikasi
Whatsapp merupakan sebuah aplikasi yang sangat laku dan kebanyakan orang asia
menggunakan aplikasi ini, karena memang aplikasi ini memudahkan manusia dalam berinteraksi
dengan fitur-fitur yang dimiliki oleh whatsapp ini, dimana seperti chatting,
telepon, video call, mengirimkan file dan dokumen, mengirimkan foto dan video
serta berbagai kebutuhan media sosial yang sangat berguna bagi manusia dalam
berinteraksi satu sama lain tak heran aplikasi whatsapp ini sangat populer
dikalangan masyarakat baik muda maupun tua.
Akhir-akhir
ini sering terjadi modus penipuan yang biasanya pelaku mencari korban dan
menipunya melalui telepon biasa ataupun telepon whatsapp hal ini memang
meresahkan masyarakat dimana membuat masyarakat jadi tidak tenang dan merasa
tidak aman Ketika menggunakan media sosial. WhatsApp meluncurkan fitur baru
untuk mengatasi masalah panggilan telepon spam (spam calls). Penambahan fitur
ini berada di sisi back-end atau sistem WhatsApp sendiri, bukan di sisi
perangkat pengguna, dan baru dirilis di India belum di negara-negara lainnya.
Sebab belakangan ini, banyak keluhan di media sosial dari pengguna WhatsApp di
India, yang mengalami kasus panggilan (voice call) dari nomor tidak dikenal dan
menggunakan nomor internasional, yang terindikasi sebagai spam call. Masifnya
kasus tersebut mendorong pemerintah India campur tangan untuk mengatasi masalah
ini.
Dari
laporan yang ditemukan, beberapa pengguna ada yang dilecehkan bahkan mengalami
penipuan uang seperti modus berhadiah yang ujung-ujungnya mengharuskan korban
untuk transfer sekian juta uang. Sebagian besar ada yang menawarkan lowongan
pekerjaan palsu. Pelaku kejahatan juga disebut meminta pengguna menghubungkan
akun WhatsApp-nya dengan aplikasi perpesanan lain, seperti Telegram.
“Kami
akan terus menyediakan alat keselamatan di WhatsApp seperti (fitur) Block dan
Report, membangun pendidikan dan kesadaran pengguna secara konsisten, dan
menyingkirkan pelaku kejahatan di platform kami,” kata whatsapp.
Pelaku
penipuan seperti di atas banyak yang menggunakan nomor kode internasional yang
berasal dari negara Ethiopia (+251), Indonesia (+62), Kenya (+254), Malaysia
(+60), dan Vietnam (+84). Kementerian bidang Elektronik dan Teknologi Informasi
di India, Rajeev Chandrasekhar mengatakan bahwa pihaknya bakal mengirimkan
laporan kepada Meta untuk membatasi panggilan spam yang dialami warga India.
Panggilan asing bernomor internasional tersebut harus segera dibatasi sehingga
masyarakat bisa terhindar dari modus-modus penipuan yang ada.
Menurut
Chandrasekhar, masalah spam yang muncul sudah seharusnya menjadi masalah yang
sudah ditangani dan ditinjau oleh WhatsApp sendiri. WhatsApp sendiri telah
mengeklaim sudah mengurangi panggilan spam sebanyak 50 persen di ekosistemnya.
“Panggilan penipuan internasional adalah cara baru yang diadopsi oleh pelaku
kejahatan. Kami berharap dapat mengendalikan insiden ini secara efektif. Kami
akan terus bekerja guna memastikan pengguna kami aman,” kata WhatsApp.
Menurut
WhatsApp, upaya yang bisa dilakukan pengguna sejauh ini adalah memanfaatkan
fitur Block dan Report ketika menerima panggilan asing . Jadi Ketika ada
seseorang yang tidak dikenal serta menggunakan nomor handphone yang aneh atau
nomor luar negeri maka segera lakukan pemblokiran terhadap nomor tersebut.
WhatsApp bakal berupaya untuk menyingkirkan pelaku kejahatan di dalam platformnya.
Belum
diketahui apakah fitur blokir telepon spam otomatis di WhatsApp ini akan
dirilis di luar India, termasuk di Indonesia juga atau tidak. India menjadi
negara pengguna WhatsApp terbesar, yakni 500 juta pengguna. Kendati begitu,
masalah yang dialami pengguna India baru-baru ini bukanlah yang pertama.
Pasalnya, di tahun lalu, sejumlah pengguna India menerima pesan spam dari
WhatsApp.
Walau
sudah memblokir dan melaporkan nomor tersebut, mereka kerap menerima pesan spam
lain dari nomor yang berbeda dan nomor-nomor asing lainnya. Selain WhatsApp,
Google juga dilaporkan pernah mengalami kasus serupa. Beberapa akun bisnis
menyalagunakan kebijakan anti-spam pada iklan RCS Google (Rich Communication
Services) untuk mengirim pesan promosi kepada pengguna India. Alhasil, karena
banyak pengguna yang mengeluhkan hal tersebut, Google pun menghentikan layanan
iklan RCS di India.
Fitur
pemblokiran spam telepon otomatis ini mungkin bisa menjadi sebuah solusi bagi
masyarakat agar tidak selalu di terror oleh penipuan dan modus-modus aneh
lainnya, sehingga masyarakat dapat lebih tenang dan aman Ketika sedang menggunakan
sosial media tanpa ada rasanya gangguan penipuan yang akan datang.
(L.Ahm)
Sabtu,
13 Mei 2023
0 Comments